Kamis, 01 November 2012

Lokasi syuting 5cm


Proses syuting adaptasi novel 5 CM dimulai sejak 10 Juni 2012 dan memakan waktu selama kurang lebih 3 bulan.
Proses syuting di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur yang berat, memang dipilih Rizal untuk menghadirkan soul dan spirit sesungguhnya dari novel tersebut.
" Kita syuting di lokasi aslinya. Tidak pake green screen atau blue screen. Jadi jika nanti di filmnya ada adegan manjat Gunung Semeru, itu emang beneran, " Rizal memastikan.
Rizal mengatakan bahwa ia mengunjungi Gunung Semeru selama 4 kali.
Dua kali saat melakukan survey lapangan, satu kali saat syuting dan satu kali lagi saat ia mengambil beberapa shot yang tidak sempat diambilnya.
" Saya ke Gunung Semeru sebanyak 4 kali. Waktu pertama kali ke sana, saya sempat bertanya ngapain saya ke sini (tertawa). Bukan apa-apa, medannya berat banget. Naik satu langkah, bisa mundur beberapa langkah. Belum lagi karena pas di lereng dan puncak, ada ancaman gas beracun yang bisa muncul kapan aja, " jelas Rizal Mantovani.


Pemandangan menakjubkan yang dilihat Rizal di Gunung Bromo, sempat membuatnya terpana dan lupa diri.
" Saya terpana dengan pemandangan luar biasa yang saya lihat di Semeru. Indah banget dan saya ingin menangkap semua keindahan itu. Makanya, ketika saya diminta Pak Sunil (Soraya, Produser-red), ke Semeru untuk mengambil beberapa shot tambahan, saya bersedia saja, " tambah Rizal kembali.
Lokasi syuting yang berat, tidak lantas membuat Rizal Mantovani mengurangi "armada"-nya.
Lebih dari 100 kru diboyongnya ke Semeru, demi mendapatkan hasil maksimal, termasuk beberapa kurir angkut untuk membawa peralatan syuting yang berat.
Rizal Mantovani yang berangkat dari sutradara video musik, memang dikenal akan sajian gambar-gambar indah dalam setiap filmnya. Di 5 CM , Rizal memutuskan menggunakan kamera ALEXA HD dan untuk memaksimalkan kerjanya, Rizal membawa beberapa peralatan pendukung.



" Dari awal saya memang usul agar film ini disyut dengan maksimal, sehingga gambaran keindahan dalam novelnya tersampaikan dengan baik. Film kan mengutamakan bahasa visual, jadi filmnya nanti harus jauh lebih indah daripada penggambaran di novelnya. Saya syut pake kamer Alexa HD, dan agar semua angle indah bisa saya dapetin, saya juga bawa Jimmy Jeep dan Crane. Bayangin aja repotnya kayak apa, " jelas Rizal sambil tertawa.
Rizal Mantovani menggandeng Yudi Datau di divisi sinematografi.
Yudi Datau terkenal lewat film-film seperti Arisan!, Gie, Denias (Senandung di Atas Awan), Dilema dan Naga Bonar Jadi 2.
Menurut Rizal, bekerja dengan Yudi Datau membuatnya mampu bereksplorasi dengan berbagai  shot, yang tidak hanya indah, namun juga bermakna.
"Buat saya bekerja dengan Yudi Datau itu sebuah kesempatan luar biasa. Dia tidak hanya memberikan gambar bagus, tapi juga bermakna, " tutur Rizal.

3 komentar:

  1. Namun kayaknya film ini juga banyak yang mengkritik ya gan

    Setiyono
    princsetiy@yahoo.com
    www.jayabhaya.com
    From : Yogyakarta Special Region

    BalasHapus
  2. Luar biasa 5 cm bisa menggugah keinginan saya yang sudah lama nggak muncul, yaitu mendaki gunung. Puncak semeru idaman semua pendaki. Ada baiknya ditulis di awal atau di akhir cerita "Pendakian dalam film ini hanya untuk kepentingan adegan syuting film saja, Jika Anda ingin melakukan pendakian hubungi pendamping profesional". Di film ini jauh dari standar pendakian, apalagi untuk gunung sekelas Semeru. Cek lagi bro! Anyway terima kasih!.

    Ajiek http://dietenak.com

    BalasHapus
  3. terimakasih saya ucapkan untuk semua elemen yang terlibat dalam pembuatan film 5cm. senang sekali kampung halaman saya bisa d jadikan lokasi syuting. saya cuma mau nitip pesan bagi siapa saja yang ingin mendaki di gunung manapun terutama semeru, jangan lupa mengutamakan keselamatan(safety first). dan jangan lupa untuk mengajak pendamping yang profesional yang sdh mengerti betul daerah dimana anda akan mendaki gunung. Jangan Merusak Alam Kita.

    BalasHapus